Untuk membangun are Hotspot anda harus menyiapkan alat-alat berikut:
*Akses Internet.
Anda dapat berlangganan dengan ISP manapun di daerah anda.
*Modem.
Bila sudah terkoneksi ke internet pasti sudah ada modem untuk menghubungkan lokasi anda dengan lokasi ISP.
*WIreless Router atau Acces Point.
Banyak tipe wireless Router yang dapat anda gunakan, Salah satunya Linksys WRT54-GL yang berbasiskan Linux.
*Client WIreless.
Misalnya Laptop anda, pada umumnya semua laptop sudah memiliki fasilitas Wireless.
Untuk menghubungkannya seperti ini:
Komputer -> Modem -> Wireless Access Point -> Client
Jadi yang bekerja untuk menyebarkan akses Internet yang kita miliki adalah Acces Point yang telah dihubungkan dengan Modem.
http://www.ruzman.co.tv
Sabtu, 27 November 2010
OSI
Model referensi jaringan terbuka OSI(Open System Interconnecting) atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model “Model tujuh lapis OSI” (OSI seven layer model).
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
–> Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
–> Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
–> Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model.
OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut:
1 Physical layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
2 Data-link layer
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
3 Network layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
4 Transport layer
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
5 Session layer
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
6 Presentation layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
7 Application layer
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
SUMBER : http://www.ruzman.co.tv
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
–> Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
–> Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
–> Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model.
OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut:
1 Physical layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
2 Data-link layer
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
3 Network layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
4 Transport layer
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
5 Session layer
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
6 Presentation layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
7 Application layer
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
SUMBER : http://www.ruzman.co.tv
kelemahan wireless
Kelemahan Wireless
Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Salah satu contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi karena saat ini untuk membangun sebuah jaringan wireless cukup mudah. Banyak vendor yang menyediakan fasilitas yang memudahkan pengguna atau admin jaringan sehingga sering ditemukan wireless yang masih menggunakan konfigurasi wireless default bawaan vendor. Penulis sering menemukan wireless yang dipasang pada jaringan masih menggunakan setting default bawaan vendor seperti SSID, IP Address , remote manajemen, DHCP enable, kanal frekuensi, tanpa enkripsi bahkan user/password untuk administrasi wireless tersebut. WEP (Wired Equivalent Privacy) yang menjadi standart keamanan wireless sebelumnya, saat ini dapat dengan mudah dipecahkan dengan berbagai tools yang tersedia gratis di internet. WPA-PSK dan LEAP yang dianggap menjadi solusi menggantikan WEP, saat ini juga sudah dapat dipecahkan dengan metode dictionary attack secara offline.
Beberapa kegiatan dan aktifitas yang dilakukan untuk mengamanan jaringan wireless antara lain:
1. Menyembunyikan SSID. Banyak administrator menyembunyikan Services Set Id (SSID) jaringan wireless mereka dengan maksud agar hanya yang mengetahui SSID yang dapat terhubung ke jaringan mereka. Hal ini tidaklah benar, karena SSID sebenarnya tidak dapat disembuyikan secara sempurna. Pada saat saat tertentu atau khususnya saat client akan terhubung (assosiate) atau ketika akan memutuskan diri (deauthentication) dari sebuah jaringan wireless, maka client akan tetap mengirimkan SSID dalam bentuk plain text (meskipun menggunakan enkripsi), sehingga jika kita bermaksud menyadapnya, dapat dengan mudah menemukan informasi tersebut. Beberapa tools yang dapat digunakan untuk mendapatkan ssid yang dihidden antara lain, kismet (kisMAC), ssid_jack (airjack), aircrack , void11 dan masih banyak lagi.
2. Keamanan wireless hanya dengan kunci WEP. WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wireless, WEP memiliki berbagai kelemahan antara lain :
1. Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.
2. WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
3. Masalah initialization vector (IV) WEP
4. Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32)
WEP terdiri dari dua tingkatan, yakni kunci 64 bit, dan 128 bit. Sebenarnya kunci rahasia pada kunci WEP 64 bit hanya 40 bit, sedang 24bit merupakan Inisialisasi Vektor (IV). Demikian juga pada kunci WEP 128 bit, kunci rahasia terdiri dari 104bit.
Serangan-serangan pada kelemahan WEP antara lain :
1. Serangan terhadap kelemahan inisialisasi vektor (IV), sering disebut FMS attack. FMS singkatan dari nama ketiga penemu kelemahan IV yakni Fluhrer, Mantin, dan Shamir. Serangan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan IV yang lemah sebanyak-banyaknya. Semakin banyak IV lemah yang diperoleh, semakin cepat ditemukan kunci yang digunakan ( www.drizzle.com/~aboba/IEEE/rc4_ksaproc.pdf )
2. Mendapatkan IV yang unik melalui packet data yang diperoleh untuk diolah untuk proses cracking kunci WEP dengan lebih cepat. Cara ini disebut chopping attack, pertama kali ditemukan oleh h1kari. Teknik ini hanya membutuhkan IV yang unik sehingga mengurangi kebutuhan IV yang lemah dalam melakukan cracking WEP.
* Kedua serangan diatas membutuhkan waktu dan packet yang cukup, untuk mempersingkat waktu, para hacker biasanya melakukan traffic injection. Traffic Injection yang sering dilakukan adalah dengan cara mengumpulkan packet ARP kemudian mengirimkan kembali ke access point. Hal ini mengakibatkan pengumpulan initial vektor lebih mudah dan cepat. Berbeda dengan serangan pertama dan kedua, untuk serangan traffic injection,diperlukan spesifikasi alat dan aplikasi tertentu yang mulai jarang ditemui di toko-toko, mulai dari chipset, versi firmware, dan versi driver serta tidak jarang harus melakukan patching terhadap driver dan aplikasinya.
3. Keamanan wireless hanya dengan kunci WPA-PSK atau WPA2-PSK
WPA merupakan teknologi keamanan sementara yang diciptakan untuk menggantikan kunci WEP. Ada dua jenis yakni WPA personal (WPA-PSK), dan WPA-RADIUS. Saat ini yang sudah dapat di crack adalah WPA-PSK, yakni dengan metode brute force attack secara offline. Brute force dengan menggunakan mencoba-coba banyak kata dari suatu kamus. Serangan ini akan berhasil jika passphrase yang yang digunakan wireless tersebut memang terapat pada kamus kata yang digunakan si hacker.
Untuk mencegah adanya serangan terhadap keamanan wireless menggunakan WPA-PSK, gunakanlah passphrase yang cukup panjang (satu kalimat). Tools yang sangat terkenal digunakan melakukan serangan ini adalah CoWPAtty ( http://www.churchofwifi.org/ ) dan aircrack ( http://www.aircrack-ng.org ) . Tools ini memerlukan daftar kata atau wordlist, dapat di ambil dari http://wordlist.sourceforge.net/
4. MAC Filtering
Hampir setiap wireless access point maupun router difasilitasi dengan keamanan MAC
Filtering. Hal ini sebenarnya tidak banyak membantu dalam mengamankan komunikasi
wireless, karena MAC address sangat mudah dispoofing atau bahkan dirubah. Tools ifconfig pada OS Linux/Unix atau beragam tools spt network utilitis, regedit, smac, machange pada OS windows dengan mudah digunakan untuk spoofing atau mengganti
MAC address. Penulis masih sering menemukan wifi di perkantoran dan bahkan ISP (yang biasanya digunakan oleh warnet-warnet) yang hanya menggunakan proteksi MAC Filtering. Dengan menggunakan aplikasi wardriving seperti kismet/kisMAC atau aircrack tools, dapat diperoleh informasi MAC address tiap client yang sedang terhubung ke sebuah Access Point. Setelah mendapatkan informasi tersebut, kita dapat terhubung ke Access point dengan mengubah MAC sesuai dengan client tadi. Pada jaringan wireless, duplikasi MAC address tidak mengakibatkan konflik. Hanya membutuhkan IP yang berbeda dengan client yang tadi.
5. Captive Portal
Infrastruktur Captive Portal awalnya didesign untuk keperluan komunitas yang memungkinkan semua orang dapat terhubung (open network). Captive portal sebenarnya merupakan mesin router atau gateway yang memproteksi atau tidak mengizinkan adanya trafik hingga user melakukan registrasi/otentikasi. Berikut cara kerja captive portal :
1. user dengan wireless client diizinkan untuk terhubung wireless untuk mendapatkan IP address (DHCP)
2. block semua trafik kecuali yang menuju ke captive portal (Registrasi/Otentikasi berbasis web) yang terletak pada jaringan kabel.
3. redirect atau belokkan semua trafik web ke captive portal
4. setelah user melakukan registrasi atau login, izinkan akses ke jaringan (internet)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan, bahwa captive portal hanya melakukan tracking koneksi client berdasarkan IP dan MAC address setelah melakukan otentikasi. Hal ini membuat captive portal masih dimungkinkan digunakan tanpa otentikasi karena IP dan MAC adress dapat dispoofing. Serangan dengan melakukan spoofing IP dan MAC. Spoofing MAC adress seperti yang sudah dijelaskan pada bagian 4 diatas. Sedang untuk spoofing IP, diperlukan usaha yang lebih yakni dengan memanfaatkan ARP cache poisoning, kita dapat melakukan redirect trafik dari client yang sudah terhubung sebelumnya. Serangan lain yang cukup mudah dilakukan adalah menggunakan Rogue AP, yaitu mensetup Access Point (biasanya menggunakan HostAP) yang menggunakan komponen informasi yang sama seperti AP target seperti SSID, BSSID hingga kanal frekwensi yang digunakan. Sehingga ketika ada client yang akan terhubung ke AP buatan kita, dapat kita membelokkan trafik ke AP sebenarnya. Tidak jarang captive portal yang dibangun pada suatu hotspot memiliki kelemahan pada konfigurasi atau design jaringannya. Misalnya, otentikasi masih menggunakan plain text (http), managemen jaringan dapat diakses melalui wireless (berada pada satu network), dan masih banyak lagi. Kelemahan lain dari captive portal adalah bahwa komunikasi data atau trafik ketika sudah melakukan otentikasi (terhubung jaringan) akan dikirimkan masih belum terenkripsi, sehingga dengan mudah dapat disadap oleh para hacker. Untuk itu perlu berhati-hati melakukan koneksi pada jaringan hotspot, agar mengusahakan menggunakan komunikasi protokol yang aman seperti https,pop3s, ssh, imaps .
sumber : http://www.ruzman.co.tv
Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Salah satu contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi karena saat ini untuk membangun sebuah jaringan wireless cukup mudah. Banyak vendor yang menyediakan fasilitas yang memudahkan pengguna atau admin jaringan sehingga sering ditemukan wireless yang masih menggunakan konfigurasi wireless default bawaan vendor. Penulis sering menemukan wireless yang dipasang pada jaringan masih menggunakan setting default bawaan vendor seperti SSID, IP Address , remote manajemen, DHCP enable, kanal frekuensi, tanpa enkripsi bahkan user/password untuk administrasi wireless tersebut. WEP (Wired Equivalent Privacy) yang menjadi standart keamanan wireless sebelumnya, saat ini dapat dengan mudah dipecahkan dengan berbagai tools yang tersedia gratis di internet. WPA-PSK dan LEAP yang dianggap menjadi solusi menggantikan WEP, saat ini juga sudah dapat dipecahkan dengan metode dictionary attack secara offline.
Beberapa kegiatan dan aktifitas yang dilakukan untuk mengamanan jaringan wireless antara lain:
1. Menyembunyikan SSID. Banyak administrator menyembunyikan Services Set Id (SSID) jaringan wireless mereka dengan maksud agar hanya yang mengetahui SSID yang dapat terhubung ke jaringan mereka. Hal ini tidaklah benar, karena SSID sebenarnya tidak dapat disembuyikan secara sempurna. Pada saat saat tertentu atau khususnya saat client akan terhubung (assosiate) atau ketika akan memutuskan diri (deauthentication) dari sebuah jaringan wireless, maka client akan tetap mengirimkan SSID dalam bentuk plain text (meskipun menggunakan enkripsi), sehingga jika kita bermaksud menyadapnya, dapat dengan mudah menemukan informasi tersebut. Beberapa tools yang dapat digunakan untuk mendapatkan ssid yang dihidden antara lain, kismet (kisMAC), ssid_jack (airjack), aircrack , void11 dan masih banyak lagi.
2. Keamanan wireless hanya dengan kunci WEP. WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wireless, WEP memiliki berbagai kelemahan antara lain :
1. Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.
2. WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
3. Masalah initialization vector (IV) WEP
4. Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32)
WEP terdiri dari dua tingkatan, yakni kunci 64 bit, dan 128 bit. Sebenarnya kunci rahasia pada kunci WEP 64 bit hanya 40 bit, sedang 24bit merupakan Inisialisasi Vektor (IV). Demikian juga pada kunci WEP 128 bit, kunci rahasia terdiri dari 104bit.
Serangan-serangan pada kelemahan WEP antara lain :
1. Serangan terhadap kelemahan inisialisasi vektor (IV), sering disebut FMS attack. FMS singkatan dari nama ketiga penemu kelemahan IV yakni Fluhrer, Mantin, dan Shamir. Serangan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan IV yang lemah sebanyak-banyaknya. Semakin banyak IV lemah yang diperoleh, semakin cepat ditemukan kunci yang digunakan ( www.drizzle.com/~aboba/IEEE/rc4_ksaproc.pdf )
2. Mendapatkan IV yang unik melalui packet data yang diperoleh untuk diolah untuk proses cracking kunci WEP dengan lebih cepat. Cara ini disebut chopping attack, pertama kali ditemukan oleh h1kari. Teknik ini hanya membutuhkan IV yang unik sehingga mengurangi kebutuhan IV yang lemah dalam melakukan cracking WEP.
* Kedua serangan diatas membutuhkan waktu dan packet yang cukup, untuk mempersingkat waktu, para hacker biasanya melakukan traffic injection. Traffic Injection yang sering dilakukan adalah dengan cara mengumpulkan packet ARP kemudian mengirimkan kembali ke access point. Hal ini mengakibatkan pengumpulan initial vektor lebih mudah dan cepat. Berbeda dengan serangan pertama dan kedua, untuk serangan traffic injection,diperlukan spesifikasi alat dan aplikasi tertentu yang mulai jarang ditemui di toko-toko, mulai dari chipset, versi firmware, dan versi driver serta tidak jarang harus melakukan patching terhadap driver dan aplikasinya.
3. Keamanan wireless hanya dengan kunci WPA-PSK atau WPA2-PSK
WPA merupakan teknologi keamanan sementara yang diciptakan untuk menggantikan kunci WEP. Ada dua jenis yakni WPA personal (WPA-PSK), dan WPA-RADIUS. Saat ini yang sudah dapat di crack adalah WPA-PSK, yakni dengan metode brute force attack secara offline. Brute force dengan menggunakan mencoba-coba banyak kata dari suatu kamus. Serangan ini akan berhasil jika passphrase yang yang digunakan wireless tersebut memang terapat pada kamus kata yang digunakan si hacker.
Untuk mencegah adanya serangan terhadap keamanan wireless menggunakan WPA-PSK, gunakanlah passphrase yang cukup panjang (satu kalimat). Tools yang sangat terkenal digunakan melakukan serangan ini adalah CoWPAtty ( http://www.churchofwifi.org/ ) dan aircrack ( http://www.aircrack-ng.org ) . Tools ini memerlukan daftar kata atau wordlist, dapat di ambil dari http://wordlist.sourceforge.net/
4. MAC Filtering
Hampir setiap wireless access point maupun router difasilitasi dengan keamanan MAC
Filtering. Hal ini sebenarnya tidak banyak membantu dalam mengamankan komunikasi
wireless, karena MAC address sangat mudah dispoofing atau bahkan dirubah. Tools ifconfig pada OS Linux/Unix atau beragam tools spt network utilitis, regedit, smac, machange pada OS windows dengan mudah digunakan untuk spoofing atau mengganti
MAC address. Penulis masih sering menemukan wifi di perkantoran dan bahkan ISP (yang biasanya digunakan oleh warnet-warnet) yang hanya menggunakan proteksi MAC Filtering. Dengan menggunakan aplikasi wardriving seperti kismet/kisMAC atau aircrack tools, dapat diperoleh informasi MAC address tiap client yang sedang terhubung ke sebuah Access Point. Setelah mendapatkan informasi tersebut, kita dapat terhubung ke Access point dengan mengubah MAC sesuai dengan client tadi. Pada jaringan wireless, duplikasi MAC address tidak mengakibatkan konflik. Hanya membutuhkan IP yang berbeda dengan client yang tadi.
5. Captive Portal
Infrastruktur Captive Portal awalnya didesign untuk keperluan komunitas yang memungkinkan semua orang dapat terhubung (open network). Captive portal sebenarnya merupakan mesin router atau gateway yang memproteksi atau tidak mengizinkan adanya trafik hingga user melakukan registrasi/otentikasi. Berikut cara kerja captive portal :
1. user dengan wireless client diizinkan untuk terhubung wireless untuk mendapatkan IP address (DHCP)
2. block semua trafik kecuali yang menuju ke captive portal (Registrasi/Otentikasi berbasis web) yang terletak pada jaringan kabel.
3. redirect atau belokkan semua trafik web ke captive portal
4. setelah user melakukan registrasi atau login, izinkan akses ke jaringan (internet)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan, bahwa captive portal hanya melakukan tracking koneksi client berdasarkan IP dan MAC address setelah melakukan otentikasi. Hal ini membuat captive portal masih dimungkinkan digunakan tanpa otentikasi karena IP dan MAC adress dapat dispoofing. Serangan dengan melakukan spoofing IP dan MAC. Spoofing MAC adress seperti yang sudah dijelaskan pada bagian 4 diatas. Sedang untuk spoofing IP, diperlukan usaha yang lebih yakni dengan memanfaatkan ARP cache poisoning, kita dapat melakukan redirect trafik dari client yang sudah terhubung sebelumnya. Serangan lain yang cukup mudah dilakukan adalah menggunakan Rogue AP, yaitu mensetup Access Point (biasanya menggunakan HostAP) yang menggunakan komponen informasi yang sama seperti AP target seperti SSID, BSSID hingga kanal frekwensi yang digunakan. Sehingga ketika ada client yang akan terhubung ke AP buatan kita, dapat kita membelokkan trafik ke AP sebenarnya. Tidak jarang captive portal yang dibangun pada suatu hotspot memiliki kelemahan pada konfigurasi atau design jaringannya. Misalnya, otentikasi masih menggunakan plain text (http), managemen jaringan dapat diakses melalui wireless (berada pada satu network), dan masih banyak lagi. Kelemahan lain dari captive portal adalah bahwa komunikasi data atau trafik ketika sudah melakukan otentikasi (terhubung jaringan) akan dikirimkan masih belum terenkripsi, sehingga dengan mudah dapat disadap oleh para hacker. Untuk itu perlu berhati-hati melakukan koneksi pada jaringan hotspot, agar mengusahakan menggunakan komunikasi protokol yang aman seperti https,pop3s, ssh, imaps .
sumber : http://www.ruzman.co.tv
CCTV
CCTV (Closed-Circuit Television) memiliki camera yang akan mentransmisikan image video ke tempat yang spesifik dan jumlah televisi yang terbatas. Perbedaannya dengan bentuk televisi CCTV tidak dapat menerima monitor lain, bahkan jika di area yang sama sekalipun, kecuali monitor tersebut telah masuk ke dalam area CCTV. System CCTV biasanya digunakan untuk alasan keamanan atau komersial ketika orang memerlukannya bila berada di lingkungan yang berbahaya.
CCTV pertama kali dibuat oleh Walter Brunch, dan diinstall di sebuah area peluncuran roket di Jerman. Oleh karena peluncuran tersebut dirasa berbahaya, dan banyak orang yang ingin menyaksikannya, maka dibuatlah CCTV sehingga dapat digambarkan secara detail mengenai peluncurannya. Teknologi CCTV masih digunakan untuk melihat peluncuran roket, namun meluas fungsinya ke keamanan bank, institusi militer dan tempat lain yang membutuhkan pengamanan yang tinggi. Di tahun 1990 dan 2000, camera CCTV muali dipakai di area public, seperti di sudut jalan di negara Inggris.
Teknologi CCTV telah membuat evolusi jalan keamanan di sector publik dan private. CCTV juga diperbolehkan oleh lingkungan hukum untuk menyelesaikan kriminalitas di area, dimana camera CCTV dipasang. Sekarang ini, camera CCTV mudah diidentifikasi oleh setiap orang. Banyak camera CCTV yang dipasang di langit-langit rumah, dinding atau atap bangunan. Camera CCTV memiliki lensa di bagian depan, dan untuk CCTV model baru berwarna hitam dan berbentuk kecil, juga dapat melakukan maneuver putaran 360 derajat.
Masa depan teknologi camera CCTV sepertinya akan semakin menarik, Dimulai dari computer yang mulai menggunakan camera CCTV control, yang akan mendeteksi pergerakan dan mengikuti siapa saja yang ada di depan computer. Kualitas gambar yang diambil camera CCTV berupa image crystal bening high-definition. CCTV untuk masa depan juga dapat digunakan untuk membaca signature dan implementasi pemandangan tengah malam (night-vision). Ketika CCTV mendeteksi adanya gerakan, maka email akan dapat dikirimkan ke alamat yang dituju, memperingatkan pemilik email akan keadaan bahaya.
SUMBER : http://www.ruzman.co.tv
CCTV pertama kali dibuat oleh Walter Brunch, dan diinstall di sebuah area peluncuran roket di Jerman. Oleh karena peluncuran tersebut dirasa berbahaya, dan banyak orang yang ingin menyaksikannya, maka dibuatlah CCTV sehingga dapat digambarkan secara detail mengenai peluncurannya. Teknologi CCTV masih digunakan untuk melihat peluncuran roket, namun meluas fungsinya ke keamanan bank, institusi militer dan tempat lain yang membutuhkan pengamanan yang tinggi. Di tahun 1990 dan 2000, camera CCTV muali dipakai di area public, seperti di sudut jalan di negara Inggris.
Teknologi CCTV telah membuat evolusi jalan keamanan di sector publik dan private. CCTV juga diperbolehkan oleh lingkungan hukum untuk menyelesaikan kriminalitas di area, dimana camera CCTV dipasang. Sekarang ini, camera CCTV mudah diidentifikasi oleh setiap orang. Banyak camera CCTV yang dipasang di langit-langit rumah, dinding atau atap bangunan. Camera CCTV memiliki lensa di bagian depan, dan untuk CCTV model baru berwarna hitam dan berbentuk kecil, juga dapat melakukan maneuver putaran 360 derajat.
Masa depan teknologi camera CCTV sepertinya akan semakin menarik, Dimulai dari computer yang mulai menggunakan camera CCTV control, yang akan mendeteksi pergerakan dan mengikuti siapa saja yang ada di depan computer. Kualitas gambar yang diambil camera CCTV berupa image crystal bening high-definition. CCTV untuk masa depan juga dapat digunakan untuk membaca signature dan implementasi pemandangan tengah malam (night-vision). Ketika CCTV mendeteksi adanya gerakan, maka email akan dapat dikirimkan ke alamat yang dituju, memperingatkan pemilik email akan keadaan bahaya.
SUMBER : http://www.ruzman.co.tv
Sms yang dapat mengingat jadwal dari GOOGLE
Sebagian besar ponsel saat ini sudah memiliki fitur alarm atau reminder, yang berfungsi sebagai pengingat sebuah jadwal. Namun, sebuah pesan yang masuk untuk mengingatkan Anda tentu lebih ‘nendang’ dan lebih menarik. Sebuah SMS berpeluang lebih besar untuk dilihat daripada alarm dari ponsel sendiri.
Google memiliki fasilitas pengingat jadwal lewat SMS yang disebut Google Calendar. Tak seperti Reminder di ponsel yang hanya bisa dinikmati sendiri, dengan Google Calendar kita bisa membuat jadwal kegiatan lalu dibagi (share) kepada para relasi. Alhasil, orang lain bisa melihat jadwal yang sudah kita buat.
Pada waktu yang telah ditentukan, Google akan mengirimkan SMS ke nomor kita, untuk mengingatkan jadwal kegiatan yang sudah direncanakan. Sayangnya, pengingat jadwal gratis lewat SMS ini hanya bisa diterima oleh pemakai nomor XL dan Indosat.
Fitur baru Google Calendar adalah bisa memberi peringatan di layar komputer berupa aktivitas dan janji yang akan dilakukan. Google Calendar juga bisa melakukan sinkronisasi dengan Microsoft Outlook Calendar di komputer. Waktu sinkronisasi bisa diatur setiap menit tertentu. Dengan Google Calendar gallery, pengguna bisa mengakses jadwal dengan daftar aktivitas dengan mudah.
Anda bisa melihat tampilan Google Calendar di ponsel masing-masing dengan mengakses http://mobile.google.com/calendar/index.html, melakukan login, dan melihat berbagai jadwal dan janji secara lengkap. Anda juga bisa menerima e-mail atau SMS dari Google Calendar tentang jadwal yang akan datang, perubahan jadwal yang dilakukan, undangan yang dibatalkan, jawaban undangan atau mengirimkannya ke agenda harian setiap pagi. Jadi tak perlu khawatir ada janji atau undangan yang terlewat.
Jika Anda sering dihubungi pihak lain – karena berprofesi sebagai narasumber, pejabat publik, artis atau penanggungjawab produk di perusahaan - jadwal bulanan Anda juga bisa dibagi (share) ke pihak lain. Alhasil, janji pertemuan bisa langsung dilakukan di acara yang sedang berlangsung.
Inilah cara membuatnya:
1. Langkah pertama adalah masuk ke http://www.google.com/calendar, lalu Login dengan akun Google. Jika belum punya akun Google, buat dulu lewat Create an account. Lanjutkan dengan membuat jadwal-jadwal Anda, dengan langsung klik di atas tanggal yang diinginkan. Lalu pilih menu settings di bagian kanan atas, dan lanjutkan dengan memilih menu Mobile setup.
2. Lanjutkan dengan memasukkan nomor ponsel dengan diawali +62.. Lalu klik bagian Send verification code. Tunggu beberapa saat sampai muncul pesan SMS di ponsel dengan isi “Your Google Calendar verification code is xxxxxx. Form: Google”. Meskipun pengirimnya terlihat jelas adalah Google, pesan ini tidak bisa dibalas (Reply). Selanjutnya, masukkan kode verifikasi yang telah diterima ke kotak Verification code. Terakhir, klik Finish setup untuk mengakhiri setting.
3. Selanjutnya aturan notifikasi agar menjadi notifikasi SMS. Dari menu Settings, pilih Calendar, lalu klik Notifications. Beri tanda centang notifikasi SMS untuk notifikasi via SMS. Kita juga bisa mengatur reminder beberapa menit sebelum event.
4. Jika ingin membagi jadwal harian atau bulanan Anda ke pihak-pihak tertentu, di bagian Calendar pilih Share this calendar. Aktifkan (beri tanda centang) pada Make this calendar public, dan di bagian PERSON masukkan nama-nama yang boleh mengakses jadwal Anda. Setelah selesai, jangan lupa klik tombol Save agar pengaturan tersebut tersimpan.
SUMBER : http://www.ruzman.co.tv
Google memiliki fasilitas pengingat jadwal lewat SMS yang disebut Google Calendar. Tak seperti Reminder di ponsel yang hanya bisa dinikmati sendiri, dengan Google Calendar kita bisa membuat jadwal kegiatan lalu dibagi (share) kepada para relasi. Alhasil, orang lain bisa melihat jadwal yang sudah kita buat.
Pada waktu yang telah ditentukan, Google akan mengirimkan SMS ke nomor kita, untuk mengingatkan jadwal kegiatan yang sudah direncanakan. Sayangnya, pengingat jadwal gratis lewat SMS ini hanya bisa diterima oleh pemakai nomor XL dan Indosat.
Fitur baru Google Calendar adalah bisa memberi peringatan di layar komputer berupa aktivitas dan janji yang akan dilakukan. Google Calendar juga bisa melakukan sinkronisasi dengan Microsoft Outlook Calendar di komputer. Waktu sinkronisasi bisa diatur setiap menit tertentu. Dengan Google Calendar gallery, pengguna bisa mengakses jadwal dengan daftar aktivitas dengan mudah.
Anda bisa melihat tampilan Google Calendar di ponsel masing-masing dengan mengakses http://mobile.google.com/calendar/index.html, melakukan login, dan melihat berbagai jadwal dan janji secara lengkap. Anda juga bisa menerima e-mail atau SMS dari Google Calendar tentang jadwal yang akan datang, perubahan jadwal yang dilakukan, undangan yang dibatalkan, jawaban undangan atau mengirimkannya ke agenda harian setiap pagi. Jadi tak perlu khawatir ada janji atau undangan yang terlewat.
Jika Anda sering dihubungi pihak lain – karena berprofesi sebagai narasumber, pejabat publik, artis atau penanggungjawab produk di perusahaan - jadwal bulanan Anda juga bisa dibagi (share) ke pihak lain. Alhasil, janji pertemuan bisa langsung dilakukan di acara yang sedang berlangsung.
Inilah cara membuatnya:
1. Langkah pertama adalah masuk ke http://www.google.com/calendar, lalu Login dengan akun Google. Jika belum punya akun Google, buat dulu lewat Create an account. Lanjutkan dengan membuat jadwal-jadwal Anda, dengan langsung klik di atas tanggal yang diinginkan. Lalu pilih menu settings di bagian kanan atas, dan lanjutkan dengan memilih menu Mobile setup.
2. Lanjutkan dengan memasukkan nomor ponsel dengan diawali +62.. Lalu klik bagian Send verification code. Tunggu beberapa saat sampai muncul pesan SMS di ponsel dengan isi “Your Google Calendar verification code is xxxxxx. Form: Google”. Meskipun pengirimnya terlihat jelas adalah Google, pesan ini tidak bisa dibalas (Reply). Selanjutnya, masukkan kode verifikasi yang telah diterima ke kotak Verification code. Terakhir, klik Finish setup untuk mengakhiri setting.
3. Selanjutnya aturan notifikasi agar menjadi notifikasi SMS. Dari menu Settings, pilih Calendar, lalu klik Notifications. Beri tanda centang notifikasi SMS untuk notifikasi via SMS. Kita juga bisa mengatur reminder beberapa menit sebelum event.
4. Jika ingin membagi jadwal harian atau bulanan Anda ke pihak-pihak tertentu, di bagian Calendar pilih Share this calendar. Aktifkan (beri tanda centang) pada Make this calendar public, dan di bagian PERSON masukkan nama-nama yang boleh mengakses jadwal Anda. Setelah selesai, jangan lupa klik tombol Save agar pengaturan tersebut tersimpan.
SUMBER : http://www.ruzman.co.tv
batrai CMOS
Hal yang sering dilupakan oleh sebagian orang tentang menanggulangi kerusakan komputer adalah seputar baterai CMOS. Perangkat yang mungil ini memiliki peranan yang tidak kalah pentingnya untuk dapat membuat sistem komputer dapat berjalan dengan lancar. Tips berikut akan menjelaskan bagaimana caranya mengetahui kerusakan seputar baterai CMOS ini.
Baterai CMOS adalah sebuah baterai yang terdapat pada badan Motherboard, bentuknya seperti baterai jam pada umumnya, hanya saja memiliki dimensi yang lebar. Anda dapat mengetahui sebuah baterai CMOS yang bermasalah dengan ciri-ciri sebagai berikut:
* Ketika komputer dinyalakan maka akan muncul tulisan ‘CMOS Checksum Error’
* Sistem penanggalan yang selalu berubah dengan sendirinya meskipun anda sudah mengaturnya secara berulang-ulang (baik pada bios ataupun setelah masuk ke sistem)
* Komputer tidak bekerja sama sekali ketika dinyalakan. Tidak ada peringatan apapun yang muncul, tidak ada suara beep sama sekali dan layar monitor tidak menampilkan tulisan apa-apa
Anda dapat mengatasi permasalahan ini dengan langkah-langkah sebagai berikut:
* Lakukan Clear CMOS yang berfungsi untuk mengembalikan pengaturan bios ke kondisi default (standar bawaan pabriknya). Bisa dilakukan dengan 2 cara yakni:
- Cabut baterai dari tempatnya, setelah ± 5-10 menit pasang kembali baterai tersebut
- Memindahkan posisi jumper pada motherboard. Untuk mempermudah pengerjaan ini anda bisa melihat pada buku panduan motherboard
* Periksa dudukan baterai CMOS pada motherboard untuk menghindari dudukan yang kurang pas, terlalu longgar dan sebagainya.
* Jika semua langkah diatas tidak memberikan hasil maka anda harus mengganti baterai CMOS. Sewaktu membeli yang baru sebaiknya anda membawa baterai yang rusak tadi karena setiap baterai CMOS memiliki jenis yang berbeda-beda terutama pada nomor serialnya yang terdapat pada baterai itu sendiri.
Perlu diketahui, secara sepintas indikasi permasalahan pada baterai CMOS ini tidak jauh berbeda dengan permasalahan pada prosesor dan motherboard, jadi cukup penting bagi kita untuk mengetahui kerusakan seputar baterai CMOS ini.
SUMBER : http://www.ruzman.co.tv
Baterai CMOS adalah sebuah baterai yang terdapat pada badan Motherboard, bentuknya seperti baterai jam pada umumnya, hanya saja memiliki dimensi yang lebar. Anda dapat mengetahui sebuah baterai CMOS yang bermasalah dengan ciri-ciri sebagai berikut:
* Ketika komputer dinyalakan maka akan muncul tulisan ‘CMOS Checksum Error’
* Sistem penanggalan yang selalu berubah dengan sendirinya meskipun anda sudah mengaturnya secara berulang-ulang (baik pada bios ataupun setelah masuk ke sistem)
* Komputer tidak bekerja sama sekali ketika dinyalakan. Tidak ada peringatan apapun yang muncul, tidak ada suara beep sama sekali dan layar monitor tidak menampilkan tulisan apa-apa
Anda dapat mengatasi permasalahan ini dengan langkah-langkah sebagai berikut:
* Lakukan Clear CMOS yang berfungsi untuk mengembalikan pengaturan bios ke kondisi default (standar bawaan pabriknya). Bisa dilakukan dengan 2 cara yakni:
- Cabut baterai dari tempatnya, setelah ± 5-10 menit pasang kembali baterai tersebut
- Memindahkan posisi jumper pada motherboard. Untuk mempermudah pengerjaan ini anda bisa melihat pada buku panduan motherboard
* Periksa dudukan baterai CMOS pada motherboard untuk menghindari dudukan yang kurang pas, terlalu longgar dan sebagainya.
* Jika semua langkah diatas tidak memberikan hasil maka anda harus mengganti baterai CMOS. Sewaktu membeli yang baru sebaiknya anda membawa baterai yang rusak tadi karena setiap baterai CMOS memiliki jenis yang berbeda-beda terutama pada nomor serialnya yang terdapat pada baterai itu sendiri.
Perlu diketahui, secara sepintas indikasi permasalahan pada baterai CMOS ini tidak jauh berbeda dengan permasalahan pada prosesor dan motherboard, jadi cukup penting bagi kita untuk mengetahui kerusakan seputar baterai CMOS ini.
SUMBER : http://www.ruzman.co.tv
Jumat, 26 November 2010
akibat dari new media
Ketergantungan kehidupan manusia modern terhadap teknologi komunikasi dan informasi dari waktu ke waktu kian meningkat. Masyarakat semakin lekat dan nyaris tidak dapat dipisahkan dari aktivitas sosial yang berbasis pada penerapan infrastruktur telekomunikasi.
Tren penggunaan komputer, internet, dan telepon genggam kian menggejala dan menginsepsi kehidupan privat dan publik. Penggunaan hasil teknologi komunikasi dan informasi berbasis new media telah mengubah peradaban komunikasi. Hal serupa terjadi dan terpotret pula di Indonesia.
“Kehadiran new media memang menghadirkan sejumlah kemudahan dan menjanjikan hal-hal bersifat positif," kata Prof Nunung Prajarto, M.A., Ph.D. "Secara positif, penggunaan new media bermanfaat dalam pemuliaan kehidupan manusia, donasi kesejahteraan, solidaritas, antikesewenangan, dan anti kekerasan, terekspos dan terespons secara cepat. Harkat dan martabat manusia kembali terangkat melalui superioritas fungsional new media,” kata Nunung saat dikukuhkan sebagai guru besar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.
Dalam pidato ilmiah berjudul “New Media, HAM, dan Ilmu Komunikasi: Aras dan Arus Perhatian”, Nunung menyatakan, meskipun new media menjanjikan hal positif, berbagai gugatan muncul terhadap kemampuannya dalam peningkatan kehidupan masyarakat. New media dipandang kurang produktif dalam proses demokratisasi karena cenderung elitis dan tidak disertai kemudahan bagi publik untuk mengaksesnya.
Selain itu, kontrol negara terhadap dinamika pertumbuhan konten new media masih cukup tinggi, seperti yang terjadi di China dan Malaysia. Menurut pandangan Nunung, kontrol secara berlebihan terhadap denyut dinamik new media justru berpotensi memicu munculnya pelanggaran hak asasi manusia oleh aparatur negara itu sendiri. Kekacauan masalah kontrol new media lebih disebabkan oleh tumpang tindih mandat dan intervensi wewenang stakeholder.
“Langkah yang sesuai terhadap new media memang perlu dilakukan dengan berbasis pada undang-undang dan sejumlah peraturan. Dalam hal ini, kewaspadaan preventif dikembalikan kepada kedewasaan penyelenggara serta pengguna new media, sementara tindakan hukum harus tegas diterapkan jika terjadi pelanggaran dan bukan berangkat dari praduga atau tekanan kelompok tertentu,” kata pria kelahiran Yogyakarta, 21 Desember 1964 ini dalam pengukuhan yang digelar Selasa 2 November 2010.
Lebih lanjut dikatakan Nunung, keberadaan new media terhadap suatu peristiwa sulit untuk benar-benar menjadi storyteller yang netral. Bias media sangat mungkin menjadikan new media menjadi pemicu pelanggaran hak asasi saat menyalurkan informasi yang membabi buta, menjadi pereduksi pelanggaran jika secara arif menjalankan karakter interaktifnya, dan bahkan menjadi pengabai dengan konsekuensi munculnya pembiaran pelanggaran.
Menyadari karakter new media yang berbeda dengan kepasifan publik media konvensional, menjadikan ruang pelanggaran di new media menjadi lebih luas. Objektivitas sebagai dasar pertukaran informasi menjadi bahan yang riskan dan berujung pada pelanggaran hak-hak asasi.
Ditambahkan oleh Ketua Program Studi S-2 Komunikasi Fisipol UGM ini, euforia orang yang melibatkan diri dalam komunitas virtual dapat mengarahkan terjadinya pelanggaran hak asasi jika propaganda, brainwashing, dan penciptaan fanatisme dangkal lebih mewarnai komunitas tertentu.
Menyikapi kondisi tersebut, suami Ratna Winingrum ini berpendapat bahwa negara dalam hal ini perlu menyediakan akses new media secara adil dan jeli dalam mengelaborasi kemampuan new media untuk perbaikan serta peningkatan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia. Selayaknya kemudian, new media dapat memaksimalkan kehadirannya di Indonesia untuk memperbaiki penghormatan dan perlindungan hak asasi manusia, kehidupan demokrasi, serta kesejahteraan umat manusia.
“Keseluruhan hal tersebut sepatutnya menjadi perhatian kita bersama apabila kehadiran dinamis new media di Indonesia tidak ingin tertaburi tinta hitam pelanggaran hak-hak asasi manusia dalam menyampaikan pendapat dan berekspresi,” katanya seperti dilansir laman UGM.
Tren penggunaan komputer, internet, dan telepon genggam kian menggejala dan menginsepsi kehidupan privat dan publik. Penggunaan hasil teknologi komunikasi dan informasi berbasis new media telah mengubah peradaban komunikasi. Hal serupa terjadi dan terpotret pula di Indonesia.
“Kehadiran new media memang menghadirkan sejumlah kemudahan dan menjanjikan hal-hal bersifat positif," kata Prof Nunung Prajarto, M.A., Ph.D. "Secara positif, penggunaan new media bermanfaat dalam pemuliaan kehidupan manusia, donasi kesejahteraan, solidaritas, antikesewenangan, dan anti kekerasan, terekspos dan terespons secara cepat. Harkat dan martabat manusia kembali terangkat melalui superioritas fungsional new media,” kata Nunung saat dikukuhkan sebagai guru besar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.
Dalam pidato ilmiah berjudul “New Media, HAM, dan Ilmu Komunikasi: Aras dan Arus Perhatian”, Nunung menyatakan, meskipun new media menjanjikan hal positif, berbagai gugatan muncul terhadap kemampuannya dalam peningkatan kehidupan masyarakat. New media dipandang kurang produktif dalam proses demokratisasi karena cenderung elitis dan tidak disertai kemudahan bagi publik untuk mengaksesnya.
Selain itu, kontrol negara terhadap dinamika pertumbuhan konten new media masih cukup tinggi, seperti yang terjadi di China dan Malaysia. Menurut pandangan Nunung, kontrol secara berlebihan terhadap denyut dinamik new media justru berpotensi memicu munculnya pelanggaran hak asasi manusia oleh aparatur negara itu sendiri. Kekacauan masalah kontrol new media lebih disebabkan oleh tumpang tindih mandat dan intervensi wewenang stakeholder.
“Langkah yang sesuai terhadap new media memang perlu dilakukan dengan berbasis pada undang-undang dan sejumlah peraturan. Dalam hal ini, kewaspadaan preventif dikembalikan kepada kedewasaan penyelenggara serta pengguna new media, sementara tindakan hukum harus tegas diterapkan jika terjadi pelanggaran dan bukan berangkat dari praduga atau tekanan kelompok tertentu,” kata pria kelahiran Yogyakarta, 21 Desember 1964 ini dalam pengukuhan yang digelar Selasa 2 November 2010.
Lebih lanjut dikatakan Nunung, keberadaan new media terhadap suatu peristiwa sulit untuk benar-benar menjadi storyteller yang netral. Bias media sangat mungkin menjadikan new media menjadi pemicu pelanggaran hak asasi saat menyalurkan informasi yang membabi buta, menjadi pereduksi pelanggaran jika secara arif menjalankan karakter interaktifnya, dan bahkan menjadi pengabai dengan konsekuensi munculnya pembiaran pelanggaran.
Menyadari karakter new media yang berbeda dengan kepasifan publik media konvensional, menjadikan ruang pelanggaran di new media menjadi lebih luas. Objektivitas sebagai dasar pertukaran informasi menjadi bahan yang riskan dan berujung pada pelanggaran hak-hak asasi.
Ditambahkan oleh Ketua Program Studi S-2 Komunikasi Fisipol UGM ini, euforia orang yang melibatkan diri dalam komunitas virtual dapat mengarahkan terjadinya pelanggaran hak asasi jika propaganda, brainwashing, dan penciptaan fanatisme dangkal lebih mewarnai komunitas tertentu.
Menyikapi kondisi tersebut, suami Ratna Winingrum ini berpendapat bahwa negara dalam hal ini perlu menyediakan akses new media secara adil dan jeli dalam mengelaborasi kemampuan new media untuk perbaikan serta peningkatan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia. Selayaknya kemudian, new media dapat memaksimalkan kehadirannya di Indonesia untuk memperbaiki penghormatan dan perlindungan hak asasi manusia, kehidupan demokrasi, serta kesejahteraan umat manusia.
“Keseluruhan hal tersebut sepatutnya menjadi perhatian kita bersama apabila kehadiran dinamis new media di Indonesia tidak ingin tertaburi tinta hitam pelanggaran hak-hak asasi manusia dalam menyampaikan pendapat dan berekspresi,” katanya seperti dilansir laman UGM.
Senin, 22 November 2010
Verizon FiOS tiga kali lipat kecepatan untuk 150Mbps
Verizon hari ini menambahkan 150Mbps akhir tier untuk mengakses serat optik internet FiOS nya. Kecepatan adalah tiga kali sebelumnya 50Mbps puncak dan juga meningkatkan kecepatan upload dari 20Mbps hingga 35Mbps. Pada kecepatan maksimum, sebuah film 720p khas bisa di download di sekitar empat setengah menit, dan 100MB foto bisa upload dalam waktu kurang dari 23 detik.
Kecepatan lebih cepat akan membawa premium dan akan biaya $ 195 per bulan, atau $ 55 lebih dari 50Mbps tier. Ini harus mencapai 12,5 juta pelanggan yang ada pada akhir tahun. Sekitar 18 juta rumah pada akhirnya akan memiliki pilihan untuk FiOS, Verizon mengatakan, meskipun itu tidak mengatakan kapan ini akan terjadi.
Verizon upgrade adalah sebagian upaya untuk mencegah persaingan dari penyedia layanan Internet kabel seperti Comcast atau Cablevision yang telah menawarkan 50Mbps atau bahkan akses 101Mbps. Langkah ini juga merupakan upgrade preemptive untuk layanan yang sebelumnya telah praktis tentang akses internet di rumah, seperti backup awan cepat, video berkualitas tinggi dan 3D chat dukungan pada FiOS TV.
Penggunaan serat optik Verizon telah memberikan keuntungan besar dalam bandwidth selama ini dan sebagian besar dibatasi oleh teknologi yang digunakan di jaringan lokal. Ini telah diuji 1Gbps dan baru-baru akses 10Gbps, walaupun tidak diharapkan tiba untuk beberapa tahun tanpa kemampuan untuk menangani puluhan pengguna simultan pada tingkat kinerja.
sumber : http://www.electronista.com
Kecepatan lebih cepat akan membawa premium dan akan biaya $ 195 per bulan, atau $ 55 lebih dari 50Mbps tier. Ini harus mencapai 12,5 juta pelanggan yang ada pada akhir tahun. Sekitar 18 juta rumah pada akhirnya akan memiliki pilihan untuk FiOS, Verizon mengatakan, meskipun itu tidak mengatakan kapan ini akan terjadi.
Verizon upgrade adalah sebagian upaya untuk mencegah persaingan dari penyedia layanan Internet kabel seperti Comcast atau Cablevision yang telah menawarkan 50Mbps atau bahkan akses 101Mbps. Langkah ini juga merupakan upgrade preemptive untuk layanan yang sebelumnya telah praktis tentang akses internet di rumah, seperti backup awan cepat, video berkualitas tinggi dan 3D chat dukungan pada FiOS TV.
Penggunaan serat optik Verizon telah memberikan keuntungan besar dalam bandwidth selama ini dan sebagian besar dibatasi oleh teknologi yang digunakan di jaringan lokal. Ini telah diuji 1Gbps dan baru-baru akses 10Gbps, walaupun tidak diharapkan tiba untuk beberapa tahun tanpa kemampuan untuk menangani puluhan pengguna simultan pada tingkat kinerja.
sumber : http://www.electronista.com
ipad di korea
Pembawa Selatan hari ini KT Korea mengatakan akan menjual iPad pada 30 November. Apple tablet yang luar biasa akan memiliki pilihan untuk subsidi dan akan mulai setara dengan $ 192 untuk 16GB 3G iPad dengan dua tahun, 2GB per kontrak data bulan. Wi-Fi versi juga akan dijual mulai dari sekitar $ 559 kontrak-bebas.
Permintaan telah tinggi untuk iPad, yang telah dikelola 60.000 pre-order dalam lima hari sejak pre-order dimulai. KT memperkirakan bahwa hal itu bisa menjual 200.000 iPads dalam satu bulan penjualan sebelum akhir tahun.
kedatangan akan satu simbolis bagi Apple, yang dihadapi penundaan peraturan tetapi juga memasuki wilayah rumah dari perusahaan yang harus saingan iPad terbesar. Samsung Galaxy Tab mulai dijual minggu lalu dan mungkin menjual lebih banyak dr iPad, sebagai perkiraan perusahaan Korea-asli yang seharusnya telah menjual 150.000 dari Android papan tulis pada saat hardware Apple adalah pada dijual. Nomor bisa mendapatkan tendangan akhir pada pertengahan Desember setelah LG Telecom mulai membawa sendiri bersubsidi nya Galaxy Tab.
SK Telecom, Galaxy pilihan Tab carrier, tetap saja dikatakan negosiasi untuk iPad dan bisa mendapatkan satu harus Apple memiliki versi dengan EVDO diperlukan untuk jaringan.
sayap elektronik LG akan menjadi salah satu pesaing utama berikutnya dan harus melepaskan Pad Optimus awal tahun depan berjalan Android 3.0. Hal ini menjadi salah satu pesaing lebih tenang dan hanya hari ini meluncurkan pertama Windows 7 tablet, E-Catatan H1000B, menggunakan 1.6GHz hampir tahun Atom Z530.
KT itu sendiri menjadi tidak sabar selama menunggu iPad dan meluncurkan tablet sendiri, Tab Identity. Its penjualan belum terbuka dipuji dan cenderung dibayangi cepat oleh model Apple. [Melalui Korea Times]
sumber : http://www.electronista.com
Permintaan telah tinggi untuk iPad, yang telah dikelola 60.000 pre-order dalam lima hari sejak pre-order dimulai. KT memperkirakan bahwa hal itu bisa menjual 200.000 iPads dalam satu bulan penjualan sebelum akhir tahun.
kedatangan akan satu simbolis bagi Apple, yang dihadapi penundaan peraturan tetapi juga memasuki wilayah rumah dari perusahaan yang harus saingan iPad terbesar. Samsung Galaxy Tab mulai dijual minggu lalu dan mungkin menjual lebih banyak dr iPad, sebagai perkiraan perusahaan Korea-asli yang seharusnya telah menjual 150.000 dari Android papan tulis pada saat hardware Apple adalah pada dijual. Nomor bisa mendapatkan tendangan akhir pada pertengahan Desember setelah LG Telecom mulai membawa sendiri bersubsidi nya Galaxy Tab.
SK Telecom, Galaxy pilihan Tab carrier, tetap saja dikatakan negosiasi untuk iPad dan bisa mendapatkan satu harus Apple memiliki versi dengan EVDO diperlukan untuk jaringan.
sayap elektronik LG akan menjadi salah satu pesaing utama berikutnya dan harus melepaskan Pad Optimus awal tahun depan berjalan Android 3.0. Hal ini menjadi salah satu pesaing lebih tenang dan hanya hari ini meluncurkan pertama Windows 7 tablet, E-Catatan H1000B, menggunakan 1.6GHz hampir tahun Atom Z530.
KT itu sendiri menjadi tidak sabar selama menunggu iPad dan meluncurkan tablet sendiri, Tab Identity. Its penjualan belum terbuka dipuji dan cenderung dibayangi cepat oleh model Apple. [Melalui Korea Times]
sumber : http://www.electronista.com
Jumat, 19 November 2010
Kesenjangan Digital Divide
Tentang Digital Divide
Teknologi komputer, telekomunikasi diperkirakan dapat meningkatkan kualitas hidup manusia.
Namun peningkatan kualitas ini baru dapat dimanfaatkan oleh sebagian orang saja
Ada “jarak/kesenjangan” yang timbul antara mereka yang memiliki kemampuan (skill) komputer & akses kepada teknologi dan yang tidak memiliki
The “have” & the “have not”
Padahal kemampuan mengakses informasi merupakan hal yang penting pada saat ini, era “information age”
“With the best economic opportunies available only to those who are skilled in technology, this digital divide has potentially hazardous consequences to economic and social health of America”
Ketika anak saya diberi tugas untuk bercerita tentang Australia, maka dia tinggal menggunakan Internet dan search engine Google untuk mencari informasi tersebut. “Cut & paste” ke dalam wordprocessor, selesai. Bagaimana dengan kawannya yang tidak memiliki akses seperti ini?
Terjadi dimana-mana
- Digital divide terjadi di seluruh dunia, termasuk negara maju seperti Amerika Serikat
- Perbedaan penghasilan, komunitas yang tidak mendukung, diskriminasi terhadap ras, gender, usia
- Ketidak-mengertian atas
perubahan ekonomi (berbasis
informasi / ilmu pengetahuan)
“The gap in Internet access
between those at the highest and
lowest income levels grew by
29 percent in one year alone”
Sumber masalah
- Sumber masalah antara lain:
- Kesulitan akses (infrastruktur listrik, telekomunikasi, perangkat)
- Kekurangan skill (SDM, komunitas)
- Kekurangan isi / materi (content)
- Kurangnya (tidak adanya) insentif dari pemerintah
Inisiatif memperkecil perbedaan
Amerika
PBS (di Amerika) mengudarakan dokumenter tentang “Digital Divide”
Menyediakan panduan untuk
guru, komunitas, orang tua
Inisiatif-inisiatif yang dilakukan
oleh LSM, perusahaan besar,
sekolah, perguruan tinggi,
instansi pemerintah
Malaysia
Inisiatif kemudahan untuk
memiliki PC
Insiatif di Indonesia: Akses
Akses Internet hanya terbatas di kota besar (khususnya pulau Jawa) dan keluarga di atas rata-rata. Tanpa akses, lainnya menjadi tidak penting.
- Mempermudah akses & sosialisasi
- Sekolah 2000: sosialisasi kepada sekolah (khususnya level SMU), akses Internet di sekolah
- BPPT Warintek, Balai Informasi, info kiosk
- Program mendatangkan PC bekas: gagal!
- Wireless untuk menjembatani kurangnya fixed phones?
Inisiatif: Skill & komunitas
- Meningkatkan skill & komunitas
- SMK-TI: tenaga terampil di bidang Teknologi Informasi pada level SMK, termasuk gurunya
- Bandung High Tech Valley (BHTV), clustering teknologi di seputar Bandung
- Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris karena materi di Internet hampir semuanya dalam bahasa Inggris
Inisiatif: Materi
- Materi yang ada di Internet sebagian besar dalam Bahasa Inggris
- Materi dalam bahasa Indonesia
hanya berbentuk berita dan
hiburan (entertainment)
- Memperbanyak materi dalam
bahasa Indonesia
- Masih kurangnya web site dalam bahasa Indonesia yang bermuatan pendidikan
- Kemalasan menulis/dokumentasi. Kultur Indonesia?
- Projek pengembangan informasi pribadi:
- http://ensiklomedia.insan.co.id
- Materi kuliah di http://budi.insan.co.id di bagian courses
- BPPT: WinBI - Linux dalam bahasa Indonesia
- Online learning?
Materi pembelajaran
tersedia secara online
Inisiatif: Insentif Pemerintah
- Perlu adanya insentif dari Pemerintah agar semua pihak ikut berpartisipasi
- Belum ada insentif yang nyata bagi pihak yang mencoba menjembatani kesenjangan digital ini
Langkah ke depan
- Pendekatan yang menyeluruh, mencakup aspek ekonomi & sosial
- Perlu adanya indikator untuk mengukur gap dan kemajuan
- Akses. Perlu dipikirkan mekanisme akses yang lebih murah. Biaya telepon naik terus. Jumlah telepon tidak bertambah dengan cepat
- Skil & SDM. Perlu adanya program training untuk guru-guru dan community leaders yang berkesinambungan
- Materi (content). Perlu digiatkannya usaha untuk membuat materi pendidikan yang tersedia online
- Dapatkah kita mengubah skil komputer dan teknologi untuk meraih kemenangan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup kita?
Anda adalah salah seorang pemain yang menentukan gap digital divide!
Teknologi komputer, telekomunikasi diperkirakan dapat meningkatkan kualitas hidup manusia.
Namun peningkatan kualitas ini baru dapat dimanfaatkan oleh sebagian orang saja
Ada “jarak/kesenjangan” yang timbul antara mereka yang memiliki kemampuan (skill) komputer & akses kepada teknologi dan yang tidak memiliki
The “have” & the “have not”
Padahal kemampuan mengakses informasi merupakan hal yang penting pada saat ini, era “information age”
“With the best economic opportunies available only to those who are skilled in technology, this digital divide has potentially hazardous consequences to economic and social health of America”
Ketika anak saya diberi tugas untuk bercerita tentang Australia, maka dia tinggal menggunakan Internet dan search engine Google untuk mencari informasi tersebut. “Cut & paste” ke dalam wordprocessor, selesai. Bagaimana dengan kawannya yang tidak memiliki akses seperti ini?
Terjadi dimana-mana
- Digital divide terjadi di seluruh dunia, termasuk negara maju seperti Amerika Serikat
- Perbedaan penghasilan, komunitas yang tidak mendukung, diskriminasi terhadap ras, gender, usia
- Ketidak-mengertian atas
perubahan ekonomi (berbasis
informasi / ilmu pengetahuan)
“The gap in Internet access
between those at the highest and
lowest income levels grew by
29 percent in one year alone”
Sumber masalah
- Sumber masalah antara lain:
- Kesulitan akses (infrastruktur listrik, telekomunikasi, perangkat)
- Kekurangan skill (SDM, komunitas)
- Kekurangan isi / materi (content)
- Kurangnya (tidak adanya) insentif dari pemerintah
Inisiatif memperkecil perbedaan
Amerika
PBS (di Amerika) mengudarakan dokumenter tentang “Digital Divide”
Menyediakan panduan untuk
guru, komunitas, orang tua
Inisiatif-inisiatif yang dilakukan
oleh LSM, perusahaan besar,
sekolah, perguruan tinggi,
instansi pemerintah
Malaysia
Inisiatif kemudahan untuk
memiliki PC
Insiatif di Indonesia: Akses
Akses Internet hanya terbatas di kota besar (khususnya pulau Jawa) dan keluarga di atas rata-rata. Tanpa akses, lainnya menjadi tidak penting.
- Mempermudah akses & sosialisasi
- Sekolah 2000: sosialisasi kepada sekolah (khususnya level SMU), akses Internet di sekolah
- BPPT Warintek, Balai Informasi, info kiosk
- Program mendatangkan PC bekas: gagal!
- Wireless untuk menjembatani kurangnya fixed phones?
Inisiatif: Skill & komunitas
- Meningkatkan skill & komunitas
- SMK-TI: tenaga terampil di bidang Teknologi Informasi pada level SMK, termasuk gurunya
- Bandung High Tech Valley (BHTV), clustering teknologi di seputar Bandung
- Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris karena materi di Internet hampir semuanya dalam bahasa Inggris
Inisiatif: Materi
- Materi yang ada di Internet sebagian besar dalam Bahasa Inggris
- Materi dalam bahasa Indonesia
hanya berbentuk berita dan
hiburan (entertainment)
- Memperbanyak materi dalam
bahasa Indonesia
- Masih kurangnya web site dalam bahasa Indonesia yang bermuatan pendidikan
- Kemalasan menulis/dokumentasi. Kultur Indonesia?
- Projek pengembangan informasi pribadi:
- http://ensiklomedia.insan.co.id
- Materi kuliah di http://budi.insan.co.id di bagian courses
- BPPT: WinBI - Linux dalam bahasa Indonesia
- Online learning?
Materi pembelajaran
tersedia secara online
Inisiatif: Insentif Pemerintah
- Perlu adanya insentif dari Pemerintah agar semua pihak ikut berpartisipasi
- Belum ada insentif yang nyata bagi pihak yang mencoba menjembatani kesenjangan digital ini
Langkah ke depan
- Pendekatan yang menyeluruh, mencakup aspek ekonomi & sosial
- Perlu adanya indikator untuk mengukur gap dan kemajuan
- Akses. Perlu dipikirkan mekanisme akses yang lebih murah. Biaya telepon naik terus. Jumlah telepon tidak bertambah dengan cepat
- Skil & SDM. Perlu adanya program training untuk guru-guru dan community leaders yang berkesinambungan
- Materi (content). Perlu digiatkannya usaha untuk membuat materi pendidikan yang tersedia online
- Dapatkah kita mengubah skil komputer dan teknologi untuk meraih kemenangan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup kita?
Anda adalah salah seorang pemain yang menentukan gap digital divide!
Senin, 01 November 2010
kesenjangan digital
kesenjangan digital: kelangkaan,
ketidaksetaraan dan konflik
Terakhir Moyo
ketidaksetaraan dan konflik
Terakhir Moyo
Pengembangan dan penyebaran media digital di seluruh dunia telah mencapai puncaknya pada
sentralitas dari media dalam kegiatan sosial, politik dan ekonomi masyarakat dan organisasi di banyak negara, terutama di negara maju (lihat Dutton 2003; Hamelink 2003; Slevin 2000; Hacker dan van Dijk 2000). Sebagai contoh, di sebagian besar negara-negara maju, komputer dan ponsel yang semakin menjadi sangat diperlukan untuk bagaimana orang berkomunikasi, memilih, membeli, perdagangan, belajar, tanggal, bekerja atau bahkan bermain (lihat Dalessio 2007; Haldane 2007; Webster 1997, 2004). Teknologi informasi penggemar berpendapat bahwa ini berarti bahwa negara-negara tersebut hidup di usia informasi masyarakat, yang mereka mendefinisikan sebagai masyarakat pasca-industri (lihat Bab 1),
mana pelayanan informasi industri dan informasi baru dan komunikasi teknologi (TIK) berada di kemudi proses sosial-ekonomi dan politik masyarakat (lihat Bell [1973] 2004).
sentralitas dari media dalam kegiatan sosial, politik dan ekonomi masyarakat dan organisasi di banyak negara, terutama di negara maju (lihat Dutton 2003; Hamelink 2003; Slevin 2000; Hacker dan van Dijk 2000). Sebagai contoh, di sebagian besar negara-negara maju, komputer dan ponsel yang semakin menjadi sangat diperlukan untuk bagaimana orang berkomunikasi, memilih, membeli, perdagangan, belajar, tanggal, bekerja atau bahkan bermain (lihat Dalessio 2007; Haldane 2007; Webster 1997, 2004). Teknologi informasi penggemar berpendapat bahwa ini berarti bahwa negara-negara tersebut hidup di usia informasi masyarakat, yang mereka mendefinisikan sebagai masyarakat pasca-industri (lihat Bab 1),
mana pelayanan informasi industri dan informasi baru dan komunikasi teknologi (TIK) berada di kemudi proses sosial-ekonomi dan politik masyarakat (lihat Bell [1973] 2004).
Pada prinsipnya, keterbukaan dan aksesibilitas dari internet mungkin tercermin oleh popularitas pernah meningkatnya medium. Sebagai contoh, menurut Internet Statistik dunia website, yang mendapatkan angka dari organisasi seperti International Telecommunications Union (ITU) dan / Nielsen peringkat bersih, pada bulan September 2007, terdapat sekitar 1,2 miliar pengguna internet di dunia (sekitar 18,9 persen dari populasi dunia) dan laju pertumbuhan antara tahun 2000 dan 2007
sekitar 245 persen (lihat Internet Dunia Statistik 2007). Namun, kritikus seperti Robert Hassan berpendapat bahwa meskipun ada minoritas orang di dunia yang mungkin menggunakan Media Baru, pertumbuhan masyarakat informasi yang disebut ini dirusak oleh kenyataan bahwa manfaat dari media digital dan internet adalah 'Tidak mengalir merata dan lancar ... di dalam negara atau di seluruh dunia' (Hassan2004: 165). Sebagai contoh, sementara negara-negara seperti account Amerika Utara sekitar
20 persen pengguna internet dunia, benua seperti Afrika hanya mewakili3 persen dari 1,2 miliar pengguna (lihat Internet Dunia Statistik 2007). Ini proporsional distribusi akses Internet di seluruh dunia dan dalam negara-negara secara umum disebut sebagai 'kesenjangan digital' (lihat Norris 2001; Hamelink 2003; Haywood 1998; Holderness 1998). Menurut Pippa Norris, ungkapan telah memperoleh
mata uang terutama dalam merujuk pada pengguna internet dan telah menjadi 'singkatan setiap dan setiap kesenjangan dalam komunitas online '(Norris 2001: 4).
sekitar 245 persen (lihat Internet Dunia Statistik 2007). Namun, kritikus seperti Robert Hassan berpendapat bahwa meskipun ada minoritas orang di dunia yang mungkin menggunakan Media Baru, pertumbuhan masyarakat informasi yang disebut ini dirusak oleh kenyataan bahwa manfaat dari media digital dan internet adalah 'Tidak mengalir merata dan lancar ... di dalam negara atau di seluruh dunia' (Hassan2004: 165). Sebagai contoh, sementara negara-negara seperti account Amerika Utara sekitar
20 persen pengguna internet dunia, benua seperti Afrika hanya mewakili3 persen dari 1,2 miliar pengguna (lihat Internet Dunia Statistik 2007). Ini proporsional distribusi akses Internet di seluruh dunia dan dalam negara-negara secara umum disebut sebagai 'kesenjangan digital' (lihat Norris 2001; Hamelink 2003; Haywood 1998; Holderness 1998). Menurut Pippa Norris, ungkapan telah memperoleh
mata uang terutama dalam merujuk pada pengguna internet dan telah menjadi 'singkatan setiap dan setiap kesenjangan dalam komunitas online '(Norris 2001: 4).
Apakah kesenjangan digital?
Akademisi umumnya mendefinisikan kesenjangan digital sebagai terutama tentang jeda yang ada antara orang-orang yang memiliki akses ke media digital dan internet dan mereka yang tidak memiliki akses (lihat Norris 2001; Meredyth et al 2003;. Servon 2002; Holderness 1998; Haywood 1998). Kesenjangan dalam kepemilikan dan akses media ini secara potensial dapat mempengaruhi akses ke informasi dari Internet dengan masyarakat yang kurang beruntung dan juga menciptakan atau memperkuat sosio-ekonomi ketidaksetaraan berdasarkan marjinalisasi digital dari kelas miskin dan daerah dunia. Sebagai contoh, pada tahun 1999 Thailand telah telepon selular lebih dari seluruh Afrika sedangkan Amerika Serikat memiliki komputer lebih dari seluruh dunia gabungan (lihat UNDP 1999: 75). Demikian pula, di sekitar periode yang sama, negara-negara industri (yang memiliki kurang dari 15 persen dari orang-orang di dunia) memiliki 88 persen dari Internet pengguna. Amerika Utara saja (dengan kurang dari 5 persen dari orang-orang) memiliki lebih dari 50 persen dari semua pengguna (HDP 2003: 75). Dengan demikian ketidakseimbangan, atau perbedaan dari difusi media digital dan Internet-informasi antara kaya dan informasi-miskin di seluruh dunia secara umum telah digunakan sebagai utama mendefinisikan
kriteria kesenjangan digital di mana akses universal ke New Media adalah dilihat sebagai bagian dari
solusi terhadap tantangan pembangunan dan demokratisasi yang menghadapi banyak komunitas di seluruh dunia (lihat Bab 9).
Akademisi umumnya mendefinisikan kesenjangan digital sebagai terutama tentang jeda yang ada antara orang-orang yang memiliki akses ke media digital dan internet dan mereka yang tidak memiliki akses (lihat Norris 2001; Meredyth et al 2003;. Servon 2002; Holderness 1998; Haywood 1998). Kesenjangan dalam kepemilikan dan akses media ini secara potensial dapat mempengaruhi akses ke informasi dari Internet dengan masyarakat yang kurang beruntung dan juga menciptakan atau memperkuat sosio-ekonomi ketidaksetaraan berdasarkan marjinalisasi digital dari kelas miskin dan daerah dunia. Sebagai contoh, pada tahun 1999 Thailand telah telepon selular lebih dari seluruh Afrika sedangkan Amerika Serikat memiliki komputer lebih dari seluruh dunia gabungan (lihat UNDP 1999: 75). Demikian pula, di sekitar periode yang sama, negara-negara industri (yang memiliki kurang dari 15 persen dari orang-orang di dunia) memiliki 88 persen dari Internet pengguna. Amerika Utara saja (dengan kurang dari 5 persen dari orang-orang) memiliki lebih dari 50 persen dari semua pengguna (HDP 2003: 75). Dengan demikian ketidakseimbangan, atau perbedaan dari difusi media digital dan Internet-informasi antara kaya dan informasi-miskin di seluruh dunia secara umum telah digunakan sebagai utama mendefinisikan
kriteria kesenjangan digital di mana akses universal ke New Media adalah dilihat sebagai bagian dari
solusi terhadap tantangan pembangunan dan demokratisasi yang menghadapi banyak komunitas di seluruh dunia (lihat Bab 9).
Namun, beberapa sarjana percaya bahwa masalah kesenjangan digital multidimensi dan lebih kompleks dari sekadar persoalan akses ke digital media dan internet oleh berbagai negara orang dan wilayah (lihat Hassan 2004; Norris 2001; Servon 2002). Mereka berpendapat bahwa mendefinisikan membagi hanya atas dasar akses ke komputer dan internet sebenarnya sederhana dan tidak melemahkan hanya keseriusan masalah, tetapi juga kemungkinan solusi untuk masalah dalam hal kebijakan publik. Seperti Lisa Servon berpendapat, kesenjangan digital 'telah didefinisikan sebagai masalah akses dalam arti sempit kepemilikan atau izin untuk menggunakan komputer dan Internet '(Servon 2002: 4). Dia berpendapat bahwa kepemilikan dan akses melakukan belum tentu jumlah untuk digunakan dalam semua kasus karena beberapa orang yang memiliki akses mungkin pengguna tidak terampil dari internet atau dalam kasus di mana mereka memiliki keterampilan, mereka mungkin tidak menemukan konten online yang relevan untuk menjadi pengguna konsisten. Meskipun akses fisik ke komputer dan internet tentunya merupakan salah satu variabel kunci untuk mendefinisikan kesenjangan digital, ada kebutuhan untuk memperluas konsep tersebut dengan melihat bagaimana faktor-faktor lain seperti membaca, literasi teknologi, konten, bahasa, jaringan dan biaya yang berhubungan dengan akses internet, membantu dalam pemahaman tentang kesenjangan digital.
melek teknologi terutama tentang keterampilan dan kemampuan individu dan masyarakat untuk menggunakan teknologi digital dan Internet secara efektif untuk memenuhi kebutuhan sosio-ekonomi dan politik. Misalnya, kurangnya hardware dan perangkat lunak keterampilan operasional dapat bertindak sebagai penghalang tidak hanya untuk menggunakan Internet, tetapi juga dalam produksi konten, sehingga menimbulkan kesenjangan digital bahkan di antara mereka dengan akses. Namun, literasi teknologi dipandang oleh beberapa kritikus sebagai hanya salah satu banyak jenis kemahiran yang diperlukan untuk penggunaan efektif media digital dan Internet (lihat Carvin 2000; Damarin 2000). Andy Carvin, misalnya, berpendapat bahwa keaksaraan dasar (kemampuan untuk membaca dan menulis), melek informasi (kemampuan untuk memahami isi kualitas), melek adaptif (kemampuan untuk mengembangkan digital baru media dan internet penggunaan keterampilan) adalah semua bagian penting dalam memahami kompleks sifat kesenjangan digital. Dengan kata lain, tanpa orang keaksaraan dasar tidak dapat membaca atau menghasilkan konten online sedangkan kegagalan untuk memahami kualitas informasi Internet juga dapat menyimpan banyak potensi pengguna dari medium. Adaptif keaksaraan menunjukkan bahwa pengguna internet harus secara konsisten mengembangkan keterampilan penggunaan yang akan membantu mereka untuk menaggulangi kebutuhan teknologi baru dalam perangkat lunak dan keras.
Isi hambatan membagi adalah tentang kurangnya partisipasi tertentu kelompok-kelompok orang dalam produksi konten online dan kegagalan dengan isi yang produsen untuk memenuhi kebutuhan informasi spesifik dari jenis tertentu atau kelompok pengguna. Servon berpendapat bahwa marginalisasi konten yang membahas kebutuhan orang-orang miskin terdiri dimensi lain kesenjangan digital karena 'saat kelompok yang kurang beruntung log on, mereka sering menemukan bahwa tidak ada isi di sana.[Karena] ... informasi yang berhubungan langsung dengan kehidupan mereka dan masyarakat dan budaya tidak ada '(Servon 2002: 9). Dia juga mengamati bahwa ini adalah terutama karena 'isi ...perangkat keras, perangkat lunak, dan Internet mencerminkan budaya [dan] selera mereka yang menciptakan produk dan pengguna awal - sebagian besar menengah dan atas orang kulit putih kelas '(ibid.: 10, juga lihat UNDP 1999). Dalam dukungan dari-kebutuhan yang berorientasi membagi pemahaman, Meredyth, Ewing dan Thomas juga berpendapat bahwa debat tentang kesenjangan digital tidak lagi harus mengenai universalisasi akses ke komputer, tetapi tentang bagaimana dan mengapa orang menggunakan teknologi baru dan Internet (Meredyth et al 2003.). Mereka berpendapat bahwa konten yang tepat dapat menarik terpinggirkan kelompok dan masyarakat untuk Internet.
Hal lain yang terkait erat dengan kepekaan terhadap penggunaan kebutuhan isi adalah bahasa. Bahasa dapat bertindak sebagai penghalang untuk orang yang memiliki akses dan
keterampilan melek huruf dan karenanya memperburuk kesenjangan digital antara mereka yang memahami bahasa internet yang paling dominan seperti bahasa Inggris dan mereka yang tidak. Sebagai contoh, lain PBB dan Sosial PBB (2003) Laporan berjudul, yang Peran ICT dalam Menjembatani Digital Divide di Daerah Terpilih berpendapat bahwa sementara akses ke
komputer dan Internet telah menjadi sangat tinggi di Asia dan Pasifik wilayah, hambatan untuk penggunaan efektif dan konsisten dari Internet adalah marginalisasi bahasa daerah di kawasan itu. Hal ini menunjukkan bahwa, sementara ada lebih dari 4.000 bahasa di wilayah ini, 68 persen dari situs web dalam bahasa Inggris yang paling orang tidak mengerti. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada membagi satu digital tunggal, tetapi bahwa ada banyak jenis membagi berdasarkan berbagai faktor (lihat Norris 2001; Meredyth et al. 2003). Pippa Norris's tipologi berbagai jenis digital membagi seperti kesenjangan geografis, kesenjangan sosial dan membagi demokratis mungkin mungkin menyediakan kerangka kerja di mana hubungan rumit akses, melek huruf, isi, bahasa, jenis kelamin, ras dan umur dalam era digital dapat diperiksa secara detail
(Lihat Norris 2001: 3-25).
keterampilan melek huruf dan karenanya memperburuk kesenjangan digital antara mereka yang memahami bahasa internet yang paling dominan seperti bahasa Inggris dan mereka yang tidak. Sebagai contoh, lain PBB dan Sosial PBB (2003) Laporan berjudul, yang Peran ICT dalam Menjembatani Digital Divide di Daerah Terpilih berpendapat bahwa sementara akses ke
komputer dan Internet telah menjadi sangat tinggi di Asia dan Pasifik wilayah, hambatan untuk penggunaan efektif dan konsisten dari Internet adalah marginalisasi bahasa daerah di kawasan itu. Hal ini menunjukkan bahwa, sementara ada lebih dari 4.000 bahasa di wilayah ini, 68 persen dari situs web dalam bahasa Inggris yang paling orang tidak mengerti. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada membagi satu digital tunggal, tetapi bahwa ada banyak jenis membagi berdasarkan berbagai faktor (lihat Norris 2001; Meredyth et al. 2003). Pippa Norris's tipologi berbagai jenis digital membagi seperti kesenjangan geografis, kesenjangan sosial dan membagi demokratis mungkin mungkin menyediakan kerangka kerja di mana hubungan rumit akses, melek huruf, isi, bahasa, jenis kelamin, ras dan umur dalam era digital dapat diperiksa secara detail
(Lihat Norris 2001: 3-25).
Kesenjangan geografis
Kesenjangan geografis terutama tentang akses atau kurangnya akses ke media digital dan
Internet karena lokasi geografis. Sebagai Norris berpendapat, ketersediaan digital peluang dan inklusi berikutnya atau pengecualian dari informasi masyarakat dapat dipengaruhi oleh mana kehidupan pribadi dalam hal kedekatan mereka dan akses ke jaringan informasi digital (Norris 2001: 23). Kesenjangan geografis multidimensi dan dapat mengacu pada kesenjangan nasional, regional dan global di tingkat akses ke media digital dan internet. Sedangkan nasional dan regional membagi fokus pada tingkat akses internet di lokasi yang berbeda atau daerah dalam negara, kesenjangan global tentang kesenjangan akses antara orang-orang yang tinggal di sangat maju ekonomi utara dan mereka yang tinggal di kurang berkembang ekonomi selatan.
Internet karena lokasi geografis. Sebagai Norris berpendapat, ketersediaan digital peluang dan inklusi berikutnya atau pengecualian dari informasi masyarakat dapat dipengaruhi oleh mana kehidupan pribadi dalam hal kedekatan mereka dan akses ke jaringan informasi digital (Norris 2001: 23). Kesenjangan geografis multidimensi dan dapat mengacu pada kesenjangan nasional, regional dan global di tingkat akses ke media digital dan internet. Sedangkan nasional dan regional membagi fokus pada tingkat akses internet di lokasi yang berbeda atau daerah dalam negara, kesenjangan global tentang kesenjangan akses antara orang-orang yang tinggal di sangat maju ekonomi utara dan mereka yang tinggal di kurang berkembang ekonomi selatan.
Haywood Trevor berpendapat bahwa kesenjangan global yang berkembang dalam konteks
ketidaksetaraan tua sebagai akses ke jaringan komputer tampaknya 'diletakkan di atas sama tua
pola ketimpangan geografis dan ekonomi ... '(Haywood 1998: 22), sehingga replikasi ketidaksetaraan nyata dalam bentuk digital. Dengan kata lain, kesenjangan global tampaknya mengikuti kontur dari ketidakseimbangan ekonomi sejarah antara negara-negara utara dan orang-orang dari alasan selatan karena banyak seperti kolonial warisan dari keterbelakangan, kegagalan pasar bebas post kemerdekaan reformasi dan kebijakan perdagangan saat ini tidak adil yang menguntungkan negara-negara maju di biaya dari negara-negara miskin berkembang. Kemiskinan adalah salah satu masalah utama yang memperburuk pengecualian digital global antar daerah. Misalnya, '1 dalam setiap 5 orang di negara berkembang hidup dengan kurang dari US $ 1 per hari dan 1 dari 7 menderita kelaparan kronis '(et al Accenture 2001: 7.). Sekali lagi, menurut YohanesBaylis, Steve Smith dan Patricia Owens:
ketidaksetaraan tua sebagai akses ke jaringan komputer tampaknya 'diletakkan di atas sama tua
pola ketimpangan geografis dan ekonomi ... '(Haywood 1998: 22), sehingga replikasi ketidaksetaraan nyata dalam bentuk digital. Dengan kata lain, kesenjangan global tampaknya mengikuti kontur dari ketidakseimbangan ekonomi sejarah antara negara-negara utara dan orang-orang dari alasan selatan karena banyak seperti kolonial warisan dari keterbelakangan, kegagalan pasar bebas post kemerdekaan reformasi dan kebijakan perdagangan saat ini tidak adil yang menguntungkan negara-negara maju di biaya dari negara-negara miskin berkembang. Kemiskinan adalah salah satu masalah utama yang memperburuk pengecualian digital global antar daerah. Misalnya, '1 dalam setiap 5 orang di negara berkembang hidup dengan kurang dari US $ 1 per hari dan 1 dari 7 menderita kelaparan kronis '(et al Accenture 2001: 7.). Sekali lagi, menurut YohanesBaylis, Steve Smith dan Patricia Owens:
[O] ne seperlima penduduk dunia hidup dalam kemiskinan ekstrim ..., satu
sepertiga anak di dunia yang kurang gizi ..., setengah dunia penduduk tidak memiliki akses reguler untuk obat-obatan penting ..., lebih dari 30.000
anak meninggal per hari dari penyakit yang mudah dicegah.
(Baylis et al 2001:. 202)
sepertiga anak di dunia yang kurang gizi ..., setengah dunia penduduk tidak memiliki akses reguler untuk obat-obatan penting ..., lebih dari 30.000
anak meninggal per hari dari penyakit yang mudah dicegah.
(Baylis et al 2001:. 202)
tingkat akut seperti kemiskinan dan kekurangan cenderung memaksa sebagian besar
negara-negara Dunia Ketiga untuk memprioritaskan pembangunan di bidang kesehatan masyarakat, perumahan, penyediaan air bersih dan pendidikan, bukannya mengembangkan telekomunikasi infrastruktur untuk menjamin masuknya warga negara mereka dalam apa yang disebut informasi umur. Fokus pada kebutuhan sosial dasar seperti selalu berarti bahwa jaringan telekomunikasi yang begitu sangat diperlukan untuk konektivitas internet masih relatif miskin di sebagian besar negara-negara di selatan dibandingkan di utara, terutama karena akses ke informasi merupakan salah satu di antara yang tak terhitung jumlahnya sosial kebutuhan. Kesenjangan di bidang telekomunikasi juga pasti mempengaruhi tingkat digital peluang yang dapat tersedia bagi orang yang tinggal di suatu wilayah tertentu dari dunia karena Internet bergantung pada jaringan telepon. Berikut contoh menunjukkan beberapa perbedaan yang memperburuk kesenjangan global yang disebabkan oleh masalah infrastruktur:
negara-negara Dunia Ketiga untuk memprioritaskan pembangunan di bidang kesehatan masyarakat, perumahan, penyediaan air bersih dan pendidikan, bukannya mengembangkan telekomunikasi infrastruktur untuk menjamin masuknya warga negara mereka dalam apa yang disebut informasi umur. Fokus pada kebutuhan sosial dasar seperti selalu berarti bahwa jaringan telekomunikasi yang begitu sangat diperlukan untuk konektivitas internet masih relatif miskin di sebagian besar negara-negara di selatan dibandingkan di utara, terutama karena akses ke informasi merupakan salah satu di antara yang tak terhitung jumlahnya sosial kebutuhan. Kesenjangan di bidang telekomunikasi juga pasti mempengaruhi tingkat digital peluang yang dapat tersedia bagi orang yang tinggal di suatu wilayah tertentu dari dunia karena Internet bergantung pada jaringan telepon. Berikut contoh menunjukkan beberapa perbedaan yang memperburuk kesenjangan global yang disebabkan oleh masalah infrastruktur:
· Lebih dari 80% dari orang di dunia belum pernah mendengar nada panggil, biarkan
sendirian 'surfed' web atau menggunakan ponsel (UNDP 1999: 78).
sendirian 'surfed' web atau menggunakan ponsel (UNDP 1999: 78).
· Afrika, yang memiliki sekitar 739.000.000 orang, hanya 14 juta telepon
baris, yang jauh lebih kecil dari baris di Manhattan atau Tokyo (Panos 2004: 4).
Kesenjangan digital: KELANGKAAN, KESENJANGAN DAN KONFLIK 125
baris, yang jauh lebih kecil dari baris di Manhattan atau Tokyo (Panos 2004: 4).
Kesenjangan digital: KELANGKAAN, KESENJANGAN DAN KONFLIK 125
· Sub-Sahara Afrika memiliki sekitar 10 persen dari populasi dunia (626
juta), tetapi hanya 0,2 persen dari satu miliar di dunia saluran telepon
(Ibid.: 4).
juta), tetapi hanya 0,2 persen dari satu miliar di dunia saluran telepon
(Ibid.: 4).
· Biaya menyewa koneksi rata-rata hampir 20 persen per kapita
PDB di Afrika dibandingkan dengan sembilan persen untuk dunia, dan hanya satu
persen untuk negara berpenghasilan tinggi (ibid.: 4).
PDB di Afrika dibandingkan dengan sembilan persen untuk dunia, dan hanya satu
persen untuk negara berpenghasilan tinggi (ibid.: 4).
Jelas, infrastruktur telekomunikasi miskin di Afrika dan lain berkembang negara memiliki konsekuensi serius pada kesenjangan digital. Sebagai contoh, sementara Internet umumnya dianggap sebagai peluang menciptakan murah, handal dan seketika komunikasi di utara, infrastruktur telekomunikasi miskin di beberapa negara di selatan berarti bahwa akses internet mungkin terbatas sangat sedikit orang, sementara mayoritas orang merasa tidak terjangkau karena sambungan penghalang dan jasa pelayanan yang diperparah oleh kurangnya ekonomi
peluang. Pada intinya, kesenjangan digital itu 'hanyalah sebuah indikator yang lebih dalam
ekonomi malaise kemiskinan dan pengucilan ekonomi (Hassan 2004: 68) dan
'Tidak dapat dibatalkan tanpa menanggulangi pluralitas faktor yang menyebabkan ketimpangan ...
[Karena] ... akses ke TIK harus tertanam dalam perspektif yang lebih umum inklusi, pembangunan dan pengurangan kemiskinan '(Servaes dan Carpentier 2006: 2).
peluang. Pada intinya, kesenjangan digital itu 'hanyalah sebuah indikator yang lebih dalam
ekonomi malaise kemiskinan dan pengucilan ekonomi (Hassan 2004: 68) dan
'Tidak dapat dibatalkan tanpa menanggulangi pluralitas faktor yang menyebabkan ketimpangan ...
[Karena] ... akses ke TIK harus tertanam dalam perspektif yang lebih umum inklusi, pembangunan dan pengurangan kemiskinan '(Servaes dan Carpentier 2006: 2).
Mengingat serius ketidakseimbangan ekonomi global, media digital yang paling mungkin
untuk lebih berkubu kesenjangan digital global dan melanjutkan penciptaan suatu global
informasi kelas struktur utara global kaya informasi dan informationpoor global selatan (lihat Norris 2001; Hassan 2004). Dalam kata-kata Norris, mantan kelas menjadi '... satu bagi mereka dengan penghasilan, pendidikan ... koneksi memberikan banyak informasi dengan biaya rendah dan kecepatan tinggi ', sedangkan yang terakhir merupakan' untuk mereka yang tidak sambungan, diblokir oleh penghalang waktu, biaya, ketidakpastian dan tergantung pada
ketinggalan jaman informasi '(Norris 2001: 5-6). Selain hambatan infrastruktur, faktor-faktor sosio-budaya seperti bahasa, kelas, gender dan pendidikan senyawa lebih lanjut kesenjangan utara-selatan karena mereka mempengaruhi jumlah orang yang memiliki potensi untuk secara konsisten menggunakan atau tidak menggunakan komputer dan internet. Misalnya, mengenai
faktor gender, negara-negara Eropa umumnya dianggap relatif makmur dan liberal, dan ini berarti bahwa perempuan di negara-negara lebih cenderung memiliki komputer dan terhubung ke Internet dibandingkan dengan Asia dan Afrika rekan-rekan. Akibatnya, kesenjangan global juga harus dilihat dan dipahami melalui prisma faktor lokal atau internal yang mempengaruhi struktur sosial informasi masyarakat dalam hal partisipasi masyarakat. Bahasa juga meningkat
kesenjangan global antara 'kaya' informasi dan 'si miskin' karena, sementara hanya kurang
dari 1 dalam 10 orang berbicara bahasa Inggris, 80 persen dari situs web dan komputer dan
antarmuka pengguna Internet dalam bahasa Inggris (lihat UNDP 1999: 78).
untuk lebih berkubu kesenjangan digital global dan melanjutkan penciptaan suatu global
informasi kelas struktur utara global kaya informasi dan informationpoor global selatan (lihat Norris 2001; Hassan 2004). Dalam kata-kata Norris, mantan kelas menjadi '... satu bagi mereka dengan penghasilan, pendidikan ... koneksi memberikan banyak informasi dengan biaya rendah dan kecepatan tinggi ', sedangkan yang terakhir merupakan' untuk mereka yang tidak sambungan, diblokir oleh penghalang waktu, biaya, ketidakpastian dan tergantung pada
ketinggalan jaman informasi '(Norris 2001: 5-6). Selain hambatan infrastruktur, faktor-faktor sosio-budaya seperti bahasa, kelas, gender dan pendidikan senyawa lebih lanjut kesenjangan utara-selatan karena mereka mempengaruhi jumlah orang yang memiliki potensi untuk secara konsisten menggunakan atau tidak menggunakan komputer dan internet. Misalnya, mengenai
faktor gender, negara-negara Eropa umumnya dianggap relatif makmur dan liberal, dan ini berarti bahwa perempuan di negara-negara lebih cenderung memiliki komputer dan terhubung ke Internet dibandingkan dengan Asia dan Afrika rekan-rekan. Akibatnya, kesenjangan global juga harus dilihat dan dipahami melalui prisma faktor lokal atau internal yang mempengaruhi struktur sosial informasi masyarakat dalam hal partisipasi masyarakat. Bahasa juga meningkat
kesenjangan global antara 'kaya' informasi dan 'si miskin' karena, sementara hanya kurang
dari 1 dalam 10 orang berbicara bahasa Inggris, 80 persen dari situs web dan komputer dan
antarmuka pengguna Internet dalam bahasa Inggris (lihat UNDP 1999: 78).
Namun, sangat penting untuk dicatat bahwa meskipun membagi utara-selatan sangat
diucapkan, masih ada perbedaan dalam tingkat akses dan penggunaan yang efektif dari media digital dan Internet antar negara masing-masing daerah. Sebagai contoh, dari Diperkirakan 322 juta pengguna internet di Eropa, Inggris mewakili sekitar 12 persen, Rusia (9 persen), Polandia (4 persen) dan Rumania (1,5 persen) (lihat Internet Dunia Statistik) 2007. Variasi ini mungkin dipengaruhi oleh perbedaan sosial-budaya termasuk kinerja ekonomi nasional dan kebijakan telekomunikasi nasional yang mungkin berdampak pada ketersediaan dan keterjangkauan komputer dan Layanan Internet kepada pengguna akhir. Pengalaman pengecualian digital di Afrika juga tidak seragam dan homogen. Misalnya, ada contoh menarik Benin mana lebih dari 60 persen penduduk buta huruf pada akhir 1990-an; maka, ada hanya hanya 2.000 pengguna internet di negara ini pada saat itu (lihat UNDP 1999: 78). Sekali lagi, pada 2007, sebagian besar pengguna Internet di Afrika umumnya dari Afrika Selatan (6 juta), Nigeria (8 juta), Morrocco (6 juta) dan Mesir (6juta).
diucapkan, masih ada perbedaan dalam tingkat akses dan penggunaan yang efektif dari media digital dan Internet antar negara masing-masing daerah. Sebagai contoh, dari Diperkirakan 322 juta pengguna internet di Eropa, Inggris mewakili sekitar 12 persen, Rusia (9 persen), Polandia (4 persen) dan Rumania (1,5 persen) (lihat Internet Dunia Statistik) 2007. Variasi ini mungkin dipengaruhi oleh perbedaan sosial-budaya termasuk kinerja ekonomi nasional dan kebijakan telekomunikasi nasional yang mungkin berdampak pada ketersediaan dan keterjangkauan komputer dan Layanan Internet kepada pengguna akhir. Pengalaman pengecualian digital di Afrika juga tidak seragam dan homogen. Misalnya, ada contoh menarik Benin mana lebih dari 60 persen penduduk buta huruf pada akhir 1990-an; maka, ada hanya hanya 2.000 pengguna internet di negara ini pada saat itu (lihat UNDP 1999: 78). Sekali lagi, pada 2007, sebagian besar pengguna Internet di Afrika umumnya dari Afrika Selatan (6 juta), Nigeria (8 juta), Morrocco (6 juta) dan Mesir (6juta).
Sosial membagi
Kesenjangan sosial tentang perbedaan akses antara berbagai kelompok masyarakat karena
sosio-demografis hambatan seperti kelas, pendapatan, pendidikan, usia jenis kelamin, dan ras. Untuk Misalnya, kelas adalah salah satu penentu utama inklusi digital atau pengecualian.
Holderness Mike berpendapat bahwa 'itu tetap kasus yang tajam, yang paling jelas enumerable membagi dalam ruang cyber adalah orang-orang berdasarkan mana satu hidup dan berapa banyak satu uang '(Holderness 1998: 37). Dalam kebanyakan kasus, orang kaya cenderung tinggal di tempat dengan infrastruktur telekomunikasi baik dengan broadband dan nirkabel
jaringan, sedangkan orang-orang miskin yang tinggal di ghetto kurang cenderung memiliki baik
sanitasi, apalagi jaringan telekomunikasi yang baik (lihat Hoffman et al 2000.;Ebo 1998). Kecenderungan umum baik di negara maju dan berkembang adalah bahwa kelas kaya adalah yang pertama untuk memiliki dan menggunakan media mutakhir teknologi sedangkan orang miskin hanya mendapatkan mereka sebagai hasil dari "trickle-down 'efeknya ketika harga komputer dan koneksi Internet menjadi terjangkau. Sekali lagi, Internet sendiri adalah modal-intensif dan kemudian kebanyakan orang miskin pinggiran yang disimpan dalam karena komputer, modem, perangkat lunak Internet Service Provider 'dan bulanan langganan mungkin tidak terjangkau untuk mereka.
sosio-demografis hambatan seperti kelas, pendapatan, pendidikan, usia jenis kelamin, dan ras. Untuk Misalnya, kelas adalah salah satu penentu utama inklusi digital atau pengecualian.
Holderness Mike berpendapat bahwa 'itu tetap kasus yang tajam, yang paling jelas enumerable membagi dalam ruang cyber adalah orang-orang berdasarkan mana satu hidup dan berapa banyak satu uang '(Holderness 1998: 37). Dalam kebanyakan kasus, orang kaya cenderung tinggal di tempat dengan infrastruktur telekomunikasi baik dengan broadband dan nirkabel
jaringan, sedangkan orang-orang miskin yang tinggal di ghetto kurang cenderung memiliki baik
sanitasi, apalagi jaringan telekomunikasi yang baik (lihat Hoffman et al 2000.;Ebo 1998). Kecenderungan umum baik di negara maju dan berkembang adalah bahwa kelas kaya adalah yang pertama untuk memiliki dan menggunakan media mutakhir teknologi sedangkan orang miskin hanya mendapatkan mereka sebagai hasil dari "trickle-down 'efeknya ketika harga komputer dan koneksi Internet menjadi terjangkau. Sekali lagi, Internet sendiri adalah modal-intensif dan kemudian kebanyakan orang miskin pinggiran yang disimpan dalam karena komputer, modem, perangkat lunak Internet Service Provider 'dan bulanan langganan mungkin tidak terjangkau untuk mereka.
Sebagai contoh, menurut British Telecommunications (BT), 'dari 9,5 juta orang dewasa yang hidup dengan penghasilan rendah di Inggris, 7 juta (74%) adalah digital dikecualikan '
(Telecom Laporan Inggris 2004). Di Afrika, di mana sebagian besar orang miskin, Mike Jensen berpendapat bahwa pada tahun 2002, 1 dari 35 orang memiliki ponsel (24 juta), 1 di 130 memiliki komputer pribadi (5,9 juta), dan 1 dari 160 telah menggunakan Internet (5 juta) (Jensen 2002: 24). Akibatnya, Norris mengamati bahwa, sejauh membagi penghasilan yang bersangkutan, akses populer untuk komputer dan Internet membutuhkan penghapusan hambatan keuangan yang memperburuk akses fisik membagi yang, pada gilirannya, memiliki efek multiplikasi membagi jenis lain seperti jenis kelamin, ras dan keaksaraan (lihat Norris 2001). Namun, harus dicatat bahwa ada sejumlah besar orang yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi tetapi digital terlepas karena hambatan lain seperti umur, literasi teknologi, fobia teknologi dan kurangnya motivasi. Demikian pula, pendapatan yang lebih rendah tidak selalu menghasilkan digital pengecualian karena di banyak kota di Asia, Afrika dan masyarakat India miskin mungkin tidak memiliki akses ke Internet di rumah mereka, tapi dapat mengembangkan penggunaan konsisten dalam perpustakaan umum, kafe cyber, pusat internet pedesaan dan lain jalur akses publik. Dalam penelitian saya yang dilakukan antara tahun 2003 dan 2007 di Zimbabwe, saya menemukan bahwa ada adalah kecenderungan pengembangan menggunakan email konsisten dalam kafe cyber oleh masyarakat miskin perkotaan Kesenjangan digital: KELANGKAAN, KESENJANGAN DAN KONFLIK 127 pekerja pabrik dan perempuan menganggur untuk berkomunikasi dengan kerabat mereka diasingkan sekarang tinggal di Inggris, Australia, Amerika dan Selandia Baru (lihat Moyo 2007).
(Telecom Laporan Inggris 2004). Di Afrika, di mana sebagian besar orang miskin, Mike Jensen berpendapat bahwa pada tahun 2002, 1 dari 35 orang memiliki ponsel (24 juta), 1 di 130 memiliki komputer pribadi (5,9 juta), dan 1 dari 160 telah menggunakan Internet (5 juta) (Jensen 2002: 24). Akibatnya, Norris mengamati bahwa, sejauh membagi penghasilan yang bersangkutan, akses populer untuk komputer dan Internet membutuhkan penghapusan hambatan keuangan yang memperburuk akses fisik membagi yang, pada gilirannya, memiliki efek multiplikasi membagi jenis lain seperti jenis kelamin, ras dan keaksaraan (lihat Norris 2001). Namun, harus dicatat bahwa ada sejumlah besar orang yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi tetapi digital terlepas karena hambatan lain seperti umur, literasi teknologi, fobia teknologi dan kurangnya motivasi. Demikian pula, pendapatan yang lebih rendah tidak selalu menghasilkan digital pengecualian karena di banyak kota di Asia, Afrika dan masyarakat India miskin mungkin tidak memiliki akses ke Internet di rumah mereka, tapi dapat mengembangkan penggunaan konsisten dalam perpustakaan umum, kafe cyber, pusat internet pedesaan dan lain jalur akses publik. Dalam penelitian saya yang dilakukan antara tahun 2003 dan 2007 di Zimbabwe, saya menemukan bahwa ada adalah kecenderungan pengembangan menggunakan email konsisten dalam kafe cyber oleh masyarakat miskin perkotaan Kesenjangan digital: KELANGKAAN, KESENJANGAN DAN KONFLIK 127 pekerja pabrik dan perempuan menganggur untuk berkomunikasi dengan kerabat mereka diasingkan sekarang tinggal di Inggris, Australia, Amerika dan Selandia Baru (lihat Moyo 2007).
Pendidikan juga merupakan salah satu unsur kesenjangan kelas. Sebagian besar digital
dikecualikan orang lebih cenderung kurang berpendidikan dan kurang baik dibayar dalam pekerjaan mereka,meskipun hal ini tidak berarti bahwa mereka tidak menggunakan Internet. Misalnya, PBB World Food Program (UNWFP) memiliki inovatif musiman dana kampanye online di Afrika yang menghubungkan masyarakat miskin, kurang berpendidikan petani kecil di daerah pedesaan untuk menjual sebagian dari tanaman online mereka (UNWFP 2007).Demikian pula, kita juga bisa menemukan bahwa orang tua terdidik mungkin sering menggunakan Internet
lebih dari para pemuda tidak berpendidikan dan menganggur muda di daerah perkotaan dari maju dan berkembang dunia. Namun, seperti Suzanne Damarin berpendapat, jenderal tren adalah bahwa pendidikan atau kurangnya lebih lanjut memperkuat kesenjangan antara mereka yang bisa
menggunakan internet dan mereka yang tidak bisa karena kemungkinan menggunakan Internet
selalu meningkat dengan tingkat pendidikan seseorang karena pengarusutamaan TIK baru di bidang pendidikan (lihat Damarin 2000: 17).
dikecualikan orang lebih cenderung kurang berpendidikan dan kurang baik dibayar dalam pekerjaan mereka,meskipun hal ini tidak berarti bahwa mereka tidak menggunakan Internet. Misalnya, PBB World Food Program (UNWFP) memiliki inovatif musiman dana kampanye online di Afrika yang menghubungkan masyarakat miskin, kurang berpendidikan petani kecil di daerah pedesaan untuk menjual sebagian dari tanaman online mereka (UNWFP 2007).Demikian pula, kita juga bisa menemukan bahwa orang tua terdidik mungkin sering menggunakan Internet
lebih dari para pemuda tidak berpendidikan dan menganggur muda di daerah perkotaan dari maju dan berkembang dunia. Namun, seperti Suzanne Damarin berpendapat, jenderal tren adalah bahwa pendidikan atau kurangnya lebih lanjut memperkuat kesenjangan antara mereka yang bisa
menggunakan internet dan mereka yang tidak bisa karena kemungkinan menggunakan Internet
selalu meningkat dengan tingkat pendidikan seseorang karena pengarusutamaan TIK baru di bidang pendidikan (lihat Damarin 2000: 17).
Simak
Baca secara fonetik
Langganan:
Postingan (Atom)